Doa Iftitah NU dan Doa Iftitah Muhammadiyah serta Dalilnya
Ada banyak doa iftitah yang kita dapati dalam hadits. Setidaknya ada 12 doa iftitah yang masing-masing memiliki dali dari hadits. Mulai dari muttafaq ‘alaih hingga berderajat hasan.
Bagi yang sudah memahami dalilnya, mereka tidak akan
menyalahkan. Namun bagi yang belum tahu dalilnya, bisa saja saling berdebat
hanya karena doa iftitah yang berbeda. Seperti diketahui, doa iftitah yang
biasa NU dan Muhammadiyah amalkan itu berbeda. Nah, berikut ini hadits yang
menjadi dalil keduanya.
Doa Iftitah Muhammadiyah
Umumnya, warga Muhammadiyah mengucapkan doa iftitah Allaahumma
ba’id baini dalam shalatnya. Selengkapnya adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ
كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ
الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ
اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Artinya:
Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara
timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana
bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku
dengan air, salju dan embun.
Doa iftitah ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan Imam
Bukhari dan Imam Muslim. Bukan hanya shahih bahkan mencapai derajat muttafaq
‘alaih.
Doa Iftitah NU
Umumnya, warga NU mengucapkan doa iftitah Kabiraa dalam
shalatnya. Selengkapnya adalah sebagai berikut:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً . وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ .
إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ
شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ .
Artinya:
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan
pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang.
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.
Baca juga: Nikmat Mata
Doa iftitah ini ada dalam kitab Al Adzkar yang
disusun oleh Imam Nawawi rahimahullah. Doa ini merupakan gabungan dari dua
riwayat Imam Muslim.
Jadi, baik doa iftitah Muhammadiyah maupun doa iftitah NU,
keduanya memiliki dalil dari hadits. Keduanya bisa menjadi bacaan sholat
sebagai doa iftitah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wajada]
Post a Comment