Denny Siregar: Mendoakan Orang Meninggal dengan Yang Baik-Baik Ciri Beradab
Denny Siregar berduka atas meninggalnya Budi Djarot, teman seperjuangannya. Lebih jauh ia menyoroti warganet yang mengaku agamis tapi tidak mendoakan yang baik-baik untuk orang yang sudah meninggal.
“Innalillahi wa innailaihi radjiun.. Selamat jalan mas Budi
Jarot. Teman seperjuangan..” kata Denny Siregar, Ahad (27/6/2021) malam.
“Gua meskipun yang meninggal adalah mereka yang berseberangan,
seperti almarhum Maheer dan Tengku Dzul, tetap ucapkan belasungkawa dan
mendoakan yang baik2 saja. Itulah ciri orang yang beradab.. Kadrun yang ada
caci maki dgn bahasa kasar. Padahal mrk ngakunya paling agamis..,” lanjutnya
melalui akun Twitter @dennysiregar7 di malam yang sama.
Sebelumnya, Budi Djarot meninggal dunia pada Ahad (27/6/2021).
Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) itu merupakan penanggungjawab aksi 27
Juli 2020 di depan Kompleks MPR/DPR. Aksi tersebut memantik kontroversi karena
membakar foto Habib Rizieq Shihab.
Tidak sedikit umat Islam yang marah atas pembakaran foto
ulama tersebut. Mereka menuding, Budi Djarot sebagai penista ulama karena dalam
aksi yang dipimpinnya ada pembakaran foto tersebut.
Namun, di kepolisian, Budi Djarot pun membantah kalau
dirinya sengaja memerintahkan massa untuk membakar poster Habib Rizieq Shihab. Dia
justru mengaku terkejut ketika massa aksi mulai membakar poster. Ketika itu, lanjutnya,
ia tak bisa berbuat banyak karena sadar massa aksi tengah marah.
Reaksi warganet pun beragam dalam mengomentari meninggalnya
Budi Djarot. Banyak yang berduka cita, namun juga banyak yang menjadikannya
sebagai peringatan agar tidak menista ulama.
“Ingat Budi Djarot?
Yang bersangkutan meninggal. Innalillahi.....jadikan kisah hidupnya menjadi
pelajaran berharga. Cc. @Dennysiregar7 @eko_kuntadhi @GunRomli @MurtadhaOne1 @habibthink
@PartaiSocmed,” kata Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter @TofaTofa_id
“Sampai jumpa dipengadilan akhirat..” kata @Markonah_003
Post a Comment