Menkes Baru Tahu Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa Mei 2021
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku
pihaknya baru mengetahui jika vaksin AstraZeneca akan kedaluwarsa pada Mei
2021.
Dengan demikian, vaksin asal Inggris itu hanya bisa
digunakan kurang dari tiga bulan. Padahal sebanyak 1.113.600 dosis vaksin
AstraZeneca telah tiba di Indonesia.
"Yang critical sebenarnya AstraZeneca karena sudah
datang, tapi kita baru tahu expired-nya Mei," kata Budi dalam Rapat Kerja
bersama Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).
Budi menjelaskan masa kedaluwarsa vaksin Covid-19 biasanya 6
bulan hingga 1 tahun. Namun, vaksin AstraZeneca memiliki masa penggunaan yang
lebih pendek.
Lebih jauh ia menambahkan, vaksin AstraZeneca belum bisa
digunakan di Indonesia karena dugaan efek samping pembekuan darah setelah
penyuntikan. Pihaknya masih menunggu kajian dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) serta Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Selain itu, problem vaksin AstraZeneca juga ada pada masa
interval penyuntikan dosis pertama ke dosis kedua yang cukup panjang. Yakni
sekitar 9-12 pekan. Padahal biasanya vaksin dosis dua diberikan dalam kurun
waktu 14-28 hari setelah penyuntikan.
"Astrazeneca itu intervalnya panjang, 9-12 minggu. Dan
sampai sekarang masih nunggu rilis dari BPOM," terangnya seperti dikutip
CNN Indonesia.
Sebagai informasi, penggunaan vaksin AstraZeneca di sejumlah
negara dihentikan karena ditemukan kasus penggumpalan darah setelah
divaksinasi. Misalnya Irlandia, Norwegia, Denmark, dan Islandia.
Namun pihak AstraZeneca mengatakan berdasarkan tinjauan dari
data penerima vaksin Covid-19 tersebut tidak menunjukkan bukti peningkatan
risiko pengentalan darah. []
Post a Comment