Ingin Segera Nikah? Amalkan Ayat Kursi dengan Cara Ini
Mungkin banyak yang belum tahu. Salah satu keutamaan ayat kursi adalah menyegerakan jodoh. Bagaimana caranya, membaca berapa kali dan apakah hanya ayat kursi atau ada bacaan lainnya?
Ibnu Katsir menampilkan hadits yang menjelaskannya, saat
menafsirkan Surat Al Baqarah ayat 255.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya
kepada salah seorang lelaki dari kalangan sahabatnya, “Hai Fulan, apakah kamu
sudah menikah?”
Laki-laki itu menjawab, “Belum, karena aku tidak mempunyai
biaya untuk menikah.”
Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam bertanya, “Bukankah kamu
telah hafal qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas)?”
Lelaki itu menjawab, “Iya, benar.”
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al
Quran.”
“Bukankah kamu telah hafal qul ya ayyuhal kaafirun
(Surat Al Kafirun)?” Rasulullah bertanya lagi.
Laki-laki itu menjawab, “Benar.”
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al
Quran.”
“Bukankah kamu telah hafal idzaa zulzilati (Surat Al
Zalzalah)?”
Laki-laki itu menjawab, “Benar.”
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al
Quran.”
“Bukankah kamu telah hafal idzaa jaa’a nashrullah
(Surat An Nashr)?”
Laki-laki itu menjawab, “Benar.”
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al
Quran.”
“Bukankah kamu telah hafal Allahu laa ilaha illa huwa
(Ayat Kursi)?”
Laki-laki itu menjawab, “Benar.”
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al
Quran.”
Dari hadits riwayat Imam Ahmad ini kita mengetahui bagaimana
menjadikan bacaan ayat kursi sebagai wasilah menyegerakan jodoh. Yakni bacalah
Surat Al Ikhlas, Al Kafirun, Al Zalzalah, An Nashr, lalu Ayat Kursi.
Apakah sekedar membacanya? Para ulama menjelaskan, maksud
mengamalkan ayat atau surat tertentu bukanlah sekedar membaca. Bukan sekedar
mengeja huruf-hurufnya tanpa makna. Namun harus menyertakan hati dalam
membacanya. Menjiwai dan menghayati maknanya.
“..Membacanya dengan merenungi ayat-ayat serta memikirkan
tanda keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala,” kata Syaikh Ahmad
Farid.
Buya Hamka juga menjelaskan demikian. Penulis Tafsir Al
Azhar ini menjelaskan bahwa maksud membaca adalah memahami isinya dan
mengamalkannya.
Bukankah Allah Yang tiada tuhan kecuali Dia, Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), sangat mudah bagi-Nya
menyegerakan jodoh untuk hamba-Nya? Sangat mudah bagi-Nya mendatangkan jodoh
terbaik bagi hamba-Nya. Ini yang harus ada saat membaca Ayat Kursi ini. Wallahu
a’lam bish shawab. []
Post a Comment