Reuni 212: Sebab Perjuangan Ini Belum Usai...
Apa sesungguhnya yang diperjuangkan jutaan umat Islam dalam Aksi 212, dua tahun silam? Memenjarakan Ahok dan memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017?
Bukan. Sekali lagi bukan itu. Yang umat perjuangkan adalah menuntut ketidakadilan. Meminta dihentikannya penistaan agama. Menyerukan agar tidak ada lagi kezaliman kepada umat dan ulama.
Sudahkah ketidakadilan, kezaliman dan penistaan itu berakhir? Belum. Bahkan makin menjadi-jadi. Liar dan tak terkendali. Terkesan diciptakan dan dibiarkan.
Hari ini, Habib Rizieq Shihab masih ada di Tanah Suci Mekah. Sebab apa? Karena kasus yang oleh banyak pihak dianggap rekayasa untuk memfitnah dirinya.
Hari ini, ulama-ulama kita masih dizalimi. Disebut radikal, diburu orang gila lalu dianiaya hingga meninggal dunia.
Hari ini, ulama dan tokoh Islam dipersekusi. Dihadang di bandara, dikepung dan dipaksa pulang. Mereka diintimidasi di wilayah yang harusnya aman.
Hari ini, masjid-masjid disebut radikal. Ada 41 katanya. Rumah Allah, tempat umat bersujud dan bermunajat distigma intoleran.
Hari ini, penistaan makin merajalela. Kita diadu domba. Nabi Muhammad SAW dihina. Islam dinista.
Puncaknya, bendera bertuliskan lafadz tauhid dibakar. Dipertontonkan ke publik tanpa rasa berdosa.
Lalu, pantaskah kita berhenti berjuang?
Tidak!
Itulah, mengapa Reuni 212 harus kita ikuti. Sebab perjuangan menegakkan keadilan, kebenaran dan menghentikan kezaliman belum usai....
Erwyn Kurniawan
Presiden Reli
Post a Comment