Lima Keutamaan Lailatul Qadar yang Menakjubkan
Lailatul qadar. Siapa yang tidak merindukannya? Setiap muslim pasti ingin mendapatkan malam paling istimewa itu. Sebab ia memiliki banyak keutamaan. Lima keutamaan ini saja sudah sangat menggiurkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memfirmankan bahwa Al Quran diturunkan pada malam lailatul qadar.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan” (QS. Al Qadr: 1)
Ada dua penjelasan mengenai turunnya Al Quran yang dimaksud dalam surat Al Qadr ayat 1 ini karena pada faktanya Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur di berbagai hari, malam dan bulan selama sekitar 23 tahun.
Pertama, turunnya Al Quran secara sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah. Kedua, turunnya Al Quran pertama kali kepada Rasulullah Muhammad sekaligus menandai diangkatnya beliau sebagai Nabi. Yakni saat beliau mendapatkan wahyu pertama kali di gua hira.
Ini sebab keistimewaan lailatul qadar dibandingkan malam-malam lainnya. Dan setiap sesuatu yang dekat dengan Al Quran, ia akan menjadi sesuatu termulia. Malaikat Jibril menjadi sayyidul malaikah karena dialah yang bertugas menurunkan wahyu, menyampaikan Al Quran kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ramadhan menjadi sayyidus syuhur karena di dalamnya diturunkan Al Quran. Jumat menjadi sayyidul ayyam karena di dalamnya banyak dibaca Al Quran yang memang disunnahkan untuk membaca Al Kahfi dan lainnya. Demikian pula malam yang di dalamnya diturunkan Al Quran ini, ia lailatul qadar.
Inilah keutamaan paling dicari dari lailatul qadar. Bahwa lailatul qadar ini satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa amal shalih di malam lailatul qadar lebih baik daripada amal shalih dalam seribu bulan yang tidak ada lailatul qadarnya.
Seribu bulan ini sama dengan 83,3 tahun. Dengan mendapatkan lailatul qadar sekali, umat Nabi Muhammad bisa mengejar ketertinggalan 83 tahun amal umat sebelumnya. Sehingga meskipun umat Nabi Muhammad relatif lebih pendek daripada umat sebelumnya, soal pahala bisa mengejar mereka.
Baca juga: Tanda Lailatul Qadar
Orang yang mendirikan shalat malam serta qiyamul lail pada malam lailatul qadar, selain berpahala besar juga mendapat ampunan Allah atas dosa-dosanya yang telah lalu. Tentu dengan dilandasi keimanan dan keikhlasan sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa shalat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)
Lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Hal itu difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan” (QS. Ad Dukhan: 3)
Pada malam lailatul qadar, Allah menentukan pengaturan segala perkara dan urusan untuk setahun ke depan.
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS. Al Qadr: 4)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa di malam lailatul qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan segala perkara yang Dia kehendaki selama setahun ke depan; perkara kematian, rezeki dan lainnya. Setelah menakdirkan segala perkara, Allah menyerahkannya kepada para malaikat yang mengaturnya, mereka berjumlah empat: Jibril , Mikail, Israfil dan Izrail ‘alaihimus salam. [Muchlisin BK/Wajada]
*Pembahasan selengkapnya tentang lailatul qadar mulai dari keutamaan, tanggal, doa dan ciri orang yang mendapatkannya bisa dibaca di artikel Lailatul Qadar
1. Lailatul Qadar malam diturunkannya Al Quran
Allah Subhanahu wa Ta’ala memfirmankan bahwa Al Quran diturunkan pada malam lailatul qadar.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan” (QS. Al Qadr: 1)
Ada dua penjelasan mengenai turunnya Al Quran yang dimaksud dalam surat Al Qadr ayat 1 ini karena pada faktanya Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur di berbagai hari, malam dan bulan selama sekitar 23 tahun.
Pertama, turunnya Al Quran secara sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah. Kedua, turunnya Al Quran pertama kali kepada Rasulullah Muhammad sekaligus menandai diangkatnya beliau sebagai Nabi. Yakni saat beliau mendapatkan wahyu pertama kali di gua hira.
Ini sebab keistimewaan lailatul qadar dibandingkan malam-malam lainnya. Dan setiap sesuatu yang dekat dengan Al Quran, ia akan menjadi sesuatu termulia. Malaikat Jibril menjadi sayyidul malaikah karena dialah yang bertugas menurunkan wahyu, menyampaikan Al Quran kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ramadhan menjadi sayyidus syuhur karena di dalamnya diturunkan Al Quran. Jumat menjadi sayyidul ayyam karena di dalamnya banyak dibaca Al Quran yang memang disunnahkan untuk membaca Al Kahfi dan lainnya. Demikian pula malam yang di dalamnya diturunkan Al Quran ini, ia lailatul qadar.
2. Lebih baik dari seribu bulan
Inilah keutamaan paling dicari dari lailatul qadar. Bahwa lailatul qadar ini satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa amal shalih di malam lailatul qadar lebih baik daripada amal shalih dalam seribu bulan yang tidak ada lailatul qadarnya.
Seribu bulan ini sama dengan 83,3 tahun. Dengan mendapatkan lailatul qadar sekali, umat Nabi Muhammad bisa mengejar ketertinggalan 83 tahun amal umat sebelumnya. Sehingga meskipun umat Nabi Muhammad relatif lebih pendek daripada umat sebelumnya, soal pahala bisa mengejar mereka.
Baca juga: Tanda Lailatul Qadar
3. Ibadah di malam lailatul qadar berbuah ampunan Allah
Orang yang mendirikan shalat malam serta qiyamul lail pada malam lailatul qadar, selain berpahala besar juga mendapat ampunan Allah atas dosa-dosanya yang telah lalu. Tentu dengan dilandasi keimanan dan keikhlasan sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa shalat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)
4. Malam keberkahan
Lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Hal itu difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan” (QS. Ad Dukhan: 3)
5. Penentuan segala perkara setahun ke depan
Pada malam lailatul qadar, Allah menentukan pengaturan segala perkara dan urusan untuk setahun ke depan.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS. Al Qadr: 4)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa di malam lailatul qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan segala perkara yang Dia kehendaki selama setahun ke depan; perkara kematian, rezeki dan lainnya. Setelah menakdirkan segala perkara, Allah menyerahkannya kepada para malaikat yang mengaturnya, mereka berjumlah empat: Jibril , Mikail, Israfil dan Izrail ‘alaihimus salam. [Muchlisin BK/Wajada]
*Pembahasan selengkapnya tentang lailatul qadar mulai dari keutamaan, tanggal, doa dan ciri orang yang mendapatkannya bisa dibaca di artikel Lailatul Qadar
Post a Comment