Kunci Kemenangan di #2019GantiPresiden
Saudara saudaraku, mohon izin utk sharing beberapa pokok pikiran yang dapat menjadi kunci kemenangan umat di #2019GantiPresiden:
Kunci pertama kemenangan itu tidak ada di dunia dan bukan di tangan rakyat. Tapi semua bersumber dan datang dari Allah SWT. Salah cara berpikir Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Tidak! Justru sebaliknya Allah yang melembutkan hati masyarakat dan mencondongkan publik untuk memilih Capres/Cawapres Umat.
langkah pertama taqarrub ilallah, mendekatkan diri pada Allah SWT, mencari ridho Allah. Adakah gerak kita dibarengi dengan akhlaq akhlaq pemenangan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT? Dengan mencontoh Rasulullah Muhammad SAW?
Kemenangan tanpa disertai kasih sayang Allah SWT, perlindungan dan pertolongan Allah SWT boleh jadi itu merupakan awal kehancuran kita.
Mestinya, dalam pandangan sederhana saya, seperti sudah tegas kita harus Beto (Beda Total) bukan Beti (Beda Tipis), Allah SWT lah yang mesti jadi pusat gerakan #2019GantiPresiden. Kita ingin ganti presiden karena kita ingin negeri ini lebih berkah. Lebih banyak masyarakat mendapat hidayah. Makin banyak ulama ikhlas yg menjaga umat. Makin kokoh kedudukan masjid dalam membangun peradaban.
Saya ingin tegaskan jika bukan Allah SWT sebagai pusat gerakan #2019GantiPresiden maka kita akan berhadapan dengan hawa nafsu, akhirnya memaksakan kehendak harus si Fulan Capresnya, harus si A Cawapresnya. Padahal jika diserahkan mekanisme musyawarah bersama para ulama, umat dan pimpinan parpol dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT.
Jika mendahulukan apa yang dikehendaki Allah SWT yang sudah tertera dalam Kitab Suci AlQuran semua jadi mudah. Syaitan dan hawa nafsu menjauh. Sementara iman menguat dan ukhuwahpun kian kokoh.
Karena jabatan/amanah itu memberatkan di dunia dan menjadi penyesalan di akhirat.
Saya, sekali lagi tegas mengatakan justru kita harus Beto bukan Beti. Beto mengikuti perintah Allah SWT dan sunah Nabi SAW sekecil-kecilnya.
Kekalahan kita selama ini, seringnya karena kita berpecah. Karena kita sibuk dengan diri sendiri. Saatnya sekarang para ulama, pendukung Capres/cawapres, masyarakat dan utamanya pimpinan parpol meluruskan niat dan mengokohkan orientasi kerja semata mata mencari ridho Allah SWT.
Allah SWT mengingatkan kita "siapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga itulah kemenangan yg hakiki" (QS.Ali Imran: 185). Kita menang jika kemenangan politik membuat kian banyak rakyat yang masuk surga.
Kunci kedua, fokus ke program dan kebijakan. Kita harus mulai jernih melihat siapa yang menawarkan program dan kebijakan yang membawa negeri ini kian dekat dengan kriteria Baldatun Thoyyibatun wa robbun ghofur, negeri yang baik yang di ampuni. Mana program ekonominya, mana konsep penataan politiknya, mana konsep keadilan sosialnya, mana konsep pendidikannya, mana konsep pembangunan masjid sebagai pusat peradaban?.
Enough is enough. Sudah cukup seperti dikatakan beberapa kalangan kita pernah memilih Presiden karena ganteng, karena blue shoe can't. Maka saatnya cari Capres yg betul betul menjadikan rakyat sebagai anak anaknya yang dicintai lebih dari keluarganya, yang menangis jika ada rakyat menderita, yang siap mengambil keputusan tidak populer memotong tunjangan elit dan memperbesar alokasi untuk publik, yang punya visi besar mereformasi pendidikan kita yang jalan ditempat jika tidak dikatakan mundur, yang berani menghadapi asing karena lebih cinta rakyat ketimbang iming iming keuntungan dari asing.
Ini akan menjadi_tsunami dimasyarakat yang haus program dan kebijakan yang membawa mereka keluar dari belitan masalah tiap hari.
Kunci Ketiga, karakter dan akhlaq dari Capres dan cawapres kita. Integritas, integritas dan integritas adalah kata kunci di bab ini. Satu kata dengan perbuatan. Satu langkah antara janji program dengan pelaksanaanya. Dan karena itu wajib bagi kita melihat rekam jejak kinerjanya selama ini, jika perlu ada tim melakukan fit & proper test dan penilaian.
Monggo semua yang ingin jadi Capres dan Cawapres deklarasikan diri, paparkan program dan kebijakan tapi biar rakyat yang kian tercerahkan dengan iman dan ilmu menilai semua. Termasuk saya yang dimasukkan dalam sembilan calon Capres dan Cawapres dari PKS. Semua harus mendahulukan kepentingan izzul Islam wal muslimin, bukan diri atau kelompok atau partainya.
PKS sebagai partai Islam dan Partai dakwah insya Allah ingin memberi sedikit contoh di Pilkada DKI di mana PKS legowo memberikan tiketnya untuk Mas Anies Baswedan dengan pertimbangan yang lebih baik.
Di 2019, PKS siap bekerja sama dengan semua pihak sambil tetap mengusulkan sembilan kadernya untuk bekerja sama mewujudkan Indonesia yang penuh berkah.
Mardani Ali Sera
Post a Comment