Wajah-Wajah Kusut di ILC
Perlukah Reuni 212? Begitu judul Indonesia Lawyers Club di TV One, tadi malam. Seperti biasa, acara tersebut bertabur bintang. Khusus edisi Selasa, 5 Desember kemarin terasa "istimewa" karena ada pegiat media sosial yang selama ini tak kenal lelah memuji Ahok dan menista umat Islam.
Mereka adalah Abu Janda dan Denny Siregar. Keduanya patut kita apresiasi karena berani tampil di dunia nyata setelah selama ini rajin berkoar-koar di dunia maya. Entah apa yang menyebabkan mereka bersedia memenuhi undangan Karni Ilyas.
Apakah memang memiliki mental petarung? Atau karena keimanannya kepada Ahok? Atau tersebab desakan pihak-pihak tertentu dan mereka tak kuasa menolaknya? Hanya Allah swt dan mereka yang tahu.
Deretan tanya itu perlu kita apungkan setelah menyaksikan penampilan keduanya tadi malam. Sangat memalukan. Terlihat jelas kedangkalan ilmu agama dan logikanya. Sampai-sampai seorang Mahfudz MD tak kuasa menahan bicara untuk merespons pernyataan Abu Janda soal hadits yang menurutnya banyak dhoif.
"Itu menusuk tradisi pesantren," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Belum lagi Felix Siauw yang dengan cerdasnya menghantam Abu Janda soal bendera Rasulullah saw.
"Saya sudah 15 kali ke Museum Topkopi di Turki. Dan itu (gambar bendera yang ditunjukkan Abu Janda) bukan panji Rasulullah saw," kata Felix dengan tegas namun tetap tenang.
Kamera TV beberapa kali menyorot ke Abu Janda dan Denny Siregar. Terlihat gestur tubuh mereka tidak nyaman. Salah tingkah dan serba salah. Sesekali mata Abu Janda terlihat mendelik ke kiri dan kanan. Entah apa maksudnya.
Berbanding terbalik dengan Felix Siauw, Muhammad Al Khaththath dan Fahri Hamzah serta Fadli Zon. Mereka tenang dan kerap tersenyum lepas tanpa beban.
Malam tadi, Allah swt membuka aib Abu Janda dan Denny Siregar secara sempurna. Dan itu tampak dari wajah kusut keduanya.
Erwyn Kurniawan
Pemimpin Redaksi Wajada
Post a Comment