Jadikan Jerussalem sebagai Ibu Kota Israel, Trump Catat Sejarah
Rabu pekan depan dunia internasional sepertinya akan mengalami guncangan politik hebat. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump diberitakan akan segera mengumumkan Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Berbagai pihak sudah mengingatkan Trump jika ngotot untuk melakukan ini karena akan membawa dampak besar pada proses perundingan Palestina-Israel. Nabil Abu Rudeina Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, memberikan peringatan, resolusi konflik justru terletak pada Jerusalem Timur yang diakui sebagai ibu kota Palestina.
"Jerusalem Timur , dengan tempat-tempat sucinya, adalah awal dan akhir dari sekian banyak solusi dan banyak proyek yang akan menyelamatkan wilayah tersebut dari kehancuran," katanya.
Anggota Dewan Legislatif Palestina Qais Abdul Karim mengatakan, pemindahan kedubes bisa menggagalkan upaya perdamaian.
"AS akan kehilangan statusnya sebagai perantara perdamaian, dan jelas menunjukkan keberpihakannya pada Israel dan menjadi sekutunya," ujar Karim seperti dikutip dari Viva.
Trump tentu saja bukan Presiden AS pertama yang menjanjikan Jerusalem untuk menjadi ibu kota Israel. Namun jika ia mengeksekusinya, maka Trump jelas menjadi presiden pertama AS yang melakukannya sekaligus membela orang-orang Israel yang meyakini seluruh Jerusalem adalah tanah orang Israel.
Bagi rakyat Palestina, Jerussalem merupakan wilayah yang memiliki nilai sejarah dan sakral karena sebagian wilayah Jerusalem terdapat situs-situs suci umat Islam.
Post a Comment