Habis Habib Rizieq Terbitlah Ustadz Abdul Somad

Begitu indah cara Allah swt melindungi umat Islam dan menjaga agamanya. Fenomena Habib Rizieq Shihab dan Ustadz Abdul Somad menjadi buktinya.





Habib Rizieq tokoh fenomenal. Sudah lama namanya moncer sebagai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). Sepak terjangnya melakukan amar ma'ruf nahi munkar sangat ditakuti lawan. Berbagai fitnah ditujukan kepadanya. Bahkan sempat di penjara.

Namanya makin menjulang ketika berjuang melalui wadah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. Dia bersama Bachtiar Nasir dan ulama lainnya menyoal penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Berbagai aksi dilakukan. Puncaknya pada 2 Desember 2016 yang dikenal dengan Aksi 212. Hampir 7 juta umat Islam memadati Lapangan Silang Monas, Jakarta menuntut Ahok diadili. Aksi yang fenomenal dan menggetarkan musuh-musuh Islam.

Gerakan perlawanan GNPF-MUI ini akhirnya berhasil memberikan kontribusi terhadap tumbangnya Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta, April 2017. Puncaknya adalah ketika Ahok dipenjara dua tahun, sebulan kemudian.

Habib Rizieq sendiri mulai didera masalah. Banyak yang mengatakan dia menjadi sasaran atau target. Upaya mengkriminalisasi dilakukan. Salah satunya dengan chat dengan Firza Husein.

Habib Rizieq tak tinggal diam. Berbagai bukti menguatkan bahwa kasus yang dituduhkan kepada dirinya diduga sangat kuat merupakan rekayasa. Tapi dia terus diburu. Hingga akhirnya Habib Rizieq mengasingkan diri ke Mekah sampai saat ini.

Perginya Habib Rizieq sempat mengendurkan gerakan umat yang sudah terkonsolidasi. GNPF-MUI pun dicoba untuk dipecah belah. Ada "kekosongan" pimpinan meski Habib Rizieq sering hadir melalui suara dalam aksi dan acara pengajian.

Lalu tiba-tiba muncul sosok Ustadz Abdul Somad. Video ceramahnya viral di media sosial. Da'i asal Riau itu diundang ke berbagai pelosok negeri. Namanya sontak berkibar. Umat seperti mendapatkan sosok baru.





Ustadz Abdul Somad relatif diterima di semua kalangan. Dia memang nahdliyin, tapi juga memiliki "rasa" Muhammadiyah. Pemikirannya seperti titik temu antara Islam tradisionalis dan modernis.

Ilmu agamanya luas. Menguasai kitab-kitab klasik. Gayanya yang lugas ditambah menggunakan bahasa dan analogi yang mudah dicerna, membuat ceramahnya disukai semua kalangan. Dia pun tak segan-segan mengkritik penguasa. Lalu mengajak umat untuk memilih pemimpin yang bisa dipercaya dan membela kepentingan Islam.

Ghirah umat akhirnya tetap terjaga. Aksi Reuni 212 menjadi salah satu buktinya. Bagi saya, inilah bentuk pertolongan Allah swt untuk terus menjaga umat dan agamaNya.

Habis Habib Rizieq Terbitlah Ustadz Abdul Somad.

Wallahua'lam bishshowab


Erwyn Kurniawan
Pemred Wajada