Khutbah Idul Adha 1438 H Ketua KISPA Ferry Nur: Haji dan Persatuan Umat
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS Al Baqarah [2]:197).
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Berbahagia.
Alhamdulillah, segala Puja dan Puji hanya milik Allah, Tuhan Pengusa langit dan bumi, yang telah menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa, beraneka ragam kulit dan bahasa.
Shalawat beriring salam semoga tercurah selalu untuk Nabi akhir zaman, idaman orang yang beriman, teladan mereka yang ingin masuk surga dengan aman tanpa rintangan, beliau adalah Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, salam sejahtera kita ucapkan juga untuk istrinya, keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang tetap istiqamah di jalan Allah hingga akhir zaman nanti.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Berbahagia
Hari ini kita berkumpul beribadah melaksanakan shalat Idul Adha dan mendengarkan khutbah, kita bertakbir, bertahlil, memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Nanti dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban sebagai tuntunan syariat Islam yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wasallam.
Dalam waktu yang sama, saudara-saudara kita yang di tanah suci melaksanakan haji, memenuhi rukun Islam yang ke lima.
Kemarin 9 Dzulhijjah 1438 H, seluruh jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia dan Palestina berkumpul di padang Arafah, melaksanakan wukuf, dan wukuf merupakan puncak haji.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
الحج عرفة
(HR. Ahmad).
Mereka yang wukuf di padang Arafah mendekatkan diri kepada Allah dengan bertaubat, berdoa, berzikir dan amalan sunnah lainnya.
Pakaiannya serba putih, mengenakan pakaian ihram, bagi laki-laki dua lembar kain putih tanpa jahitan, tanpa parfum atau minyak wangi, natural, apa adanya mengharapkan rahmat, ampunan dan berkah dari Allah.
Tampak kompak dan bersatunya umat Islam, tidak ada perbedaan diantara mereka, yang kaya atau miskin, orang kota atau orang desa, pedagang kecil atau pedagang besar. Semuanya sama dihadapan Allah, iman dan taqwa mereka yang bernilai saat itu.
Mereka berdoa bukan saja untuk dirinya dan keluarganya tetapi juga berdoa untuk kaum muslimin dan muslimat, mu'minin dan mu'minat yang hidup maupun yang sudah meninggal. Kita yang ada disini juga mendokan mereka jamaah haji yang melaksanakan perintah Allah, semoga mereka mendapat Haji yang mabrur, sehat wal 'afiat, dimudahkan segala urusannya dan dapat kembali ke tana air dengan selamat.
Sungguh indah ibadah Haji, ibadah yang mengajarkan umat Islam untuk bersatu, memiliki wawasan universal, mengajarkan kita untuk saling peduli, saling mendoakan satu dengan yang lainnya.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Berbahagia
Dalam mukaddimah di awal , telah di bacakan firman Allah swt:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS Al Baqarah [2]: 197).
Ayat di atas terdapat pelajaran dari Allah tentang beberapa larangan yang tidak boleh dikerjakan jamaah haji, khususnya ketika ihram di tanah suci.
Pertama: Tidak boleh Rafats.
Rafats dapat diartikan cabul atau porno. Jamaah haji yang sedang ihram dilarang berkata atau berprilaku cabul atau porno.
Ketika seorang berkata atau berprilaku cabul maka saat itu juga sudah menjatuhkan derajat kemuliaannnya. Bukankah manusia makhluk mulia? Diajarkan oleh Tuhan Yang Maha Mulia melalui firman yang Mulia yaitu Al Quran.
Orang yang menjaga kemuliaannya senantiasa akan mampu menjaga persatuan dan kesatuan umat.
Kedua: Tidak Boleh Fusuq.
Fusuq dapat diartikan berprilaku fasik.
Orang fasik tidak serius dalam beragama, agama dipermainkan, disesuaikan dengan seleranya, ajaran yang datang dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alayhi wasallam dilecehkan, dihina, dihujat.
Rasulullah saw bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ
Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (syari’at Islam). (HR. Thabrani).
Prilaku fasik sangat berbahaya dalam persatuan dan kesatuan umat. Ibaratnya seperti musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan, menohok teman seiring, menikam dari belakang, musang berbulu ayam, srigala berbulu domba, mengaku muslim tetapi tidak membela Islam dan orang Islam, mengaku beriman tetapi tidak memberikan rasa aman dan nyaman.
Dalam ibadah haji, seorang yang sedang ihram dilarang fusuq. Larangan tersebut merupakan tarbiyah atau pendidikan langsung dari Allah.
Ketiga: Dilarang Jidal
Jidal dapat diartikan berdebat. Perdebatan, apalagi debat kusir yang tidak ada ujung pangkalnya, debat yang tidak dapat selesai, dilarang dalam keadaan ihram.
Perdebatan dapat menghilangkan kekhusyu'an dalam ibadah, menimbulkan kebencian, dapat membuat marah. Itu semua berakibat buruk terhadap persatuan dan kesatuan umat.
Oleh karena itu setiap jamaah haji harus mempelajari manasik haji. Sehingga ketika sampai di tanah suci, pelaksanakan haji sesuai dengan manasik yang telah dipelajari. Tidak menimbulkan kegaduhan, tidak berdebat, tidak saling menyalahkan.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
خذوا عنى منا سككم
"Ambillah dariku manasik-manasik hajimu". (HR. Baihaqi).
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Berbahagia.
Persatuan umat merupakan salah satu unsur kekuatan umat Islam. Persatuan jangan sampai robek, jangan sampai pecah, harus dijaga dan dirawat dengan bingkai iman dan islam. Semangat ukhuwah islamiyah juga harus digelorakan dan diamalkan. Diantaranya membantu saudara- saudara kita yang sedang menderita akibat penjajahan seperti di Palestina dan Rohingya.
Di Palestina umat Islam di jajah sudah puluhan tahun, di Gaza, negeri para penghafal quran, negeri anak yatim dan dhu'afa sampai sekarang, sudah 11 tahun di blokade oleh penjajah Israel, akibatnya makanan, obat-obatan, bahan bakar minyak (BBM) bahkan relawan kemanusiaan tidak dapat masuk Gaza. Mereka yang sakit dan ingin berobat ke luar Gaza juga sulit keluar.
Mengetahui cerita itu apakah kita hanya diam saja? Hanya Berpangku tangan, memeluk dengkul? Apalagi di bulan haji ini, saat umat Islam berkumpul di tanah suci melaksanakan haji.
Kita harus bantu umat Islam yang sedang menderita dan yang masih terjajah sesuai dengan potensi yang kita miliki.
Yang dapat membantu dengan tenaga, silahkan!
Yang dapat membantu dengan harta terbaiknya, silahkan!
Yang dapat membantu dengan lisannya, silahkan!
Yang dapat membantu dengan doa, silahkan!
Jangan kita menjadi orang tidak membantu sama sekali, dengan tenaga tidak, harta tidak, doa tidak, bahkan menghalangi orang yang akan membantu. Sungguh terlalu !
Semoga khutbah yang telah disampaikan dapat diterima dengan hati yang lapang, jiwa yang suci dan dapat bermanfaat meningkatkan iman dan taqwa serta persatuan umat.
Akhirnya marilah kita tutup dengan doa:
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّينَ وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ
Ya Allah, muliakanlah Islam dan Kaum Muslimin, hinakanlah kesyirikan dan kau musyrikin, hancurkanlah musuh-Mu musuh agama, himpunkanlah kalimat kaum muslimin di atas kebenaran, wahai Rabb semesta alam.
اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Allah, limpahlanlah atas kami kesabaran, kokohkanlah pijakan kami, dan menangkanlah kami atas kaum kafirin.
اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ
Ya Allah, satukanlah hati-hati antar-kami sebagaimana Engkau satukan antara kaum Muhajirin dan Anshar
َاللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ الْمُجَاهِدِينَ فِى فِلِسْطِينَ وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ الْمُجَاهِدِينِ فِى أَفْغَانِسْتَانِ وَإِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ الْمُجَاهِدِينَ فِى مَشَارِقِ اْلأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا
Ya Allah, tolonglah (menangkan) saudara-saudara kami kaum Muslimin para Mujahidin di Palestina, juga mereka yang di Afghanistan, serta segenap Muslimin Mujahidin di belahan Timur dan Barat bumi.
َاللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْهِمْ صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ – وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
Ya Allah, limpahkanlah atas mereka kesabaran dan kokohkanlah pijakan mereka, dan menangkanlah mereka atas musuh-Mu dan (yang juga) musuh mereka.
َاللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَاهْدِهِمْ سُبُلَ السَّلاَمِ
Ya, Allah satukanlah hati-hati mereka, perbaikilah apa-apa yang ada di antara mereka, dan tunjukkanlah mereka jalan-jalan keselamatan.
َاللَّهُمَّ انْصُرْ دِينَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ وَعِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ
Ya Allah, tolonglah (menangkan) agama-Mu, kitab-Mu, sunnah nabi-Mu dan hamba-hamba-Mu para ahli tauhid.
َاللَّهُمَّ أَعِدِ الْمَسْجِدَ اْلأَقْصَى إِلَى رِحَابِ الْمُسْلِمِينَ َاللَّهُمَّ طَهِّرْهُ مِنَ الْيَهُودِ الْغَاصِبِينَ َاللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِهِمْ فَإِنَّهُمْ لاَ يُعْجِزُونَكَ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
Ya Allah, kembalikanlah Masjid Al-Aqsha ke haribaan kaum Muslimin, sucikanlah ia dari tangan-tangan Yahudi bangsa perampas. Ya Allah, mereka itu sepenuhnya berada dalam kekuasaan-Mu, tidaklah mungkin mereka melemahkan-Mu, wahai Yang Mahakuat lagi Maha Perkasa.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ – وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمِ
Ya Rabb kami, kabulkanlah kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".”(QS Al Baqarah [2]:126).
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ. وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 83-84).
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ .
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ .
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ
Dan sampaikanlah ya Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad, serta kepada keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji adalah milik Allah Rabb sekalian alam...Aamiin.
H. Ferry Nur S.Si.
Ketua KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina)
Post a Comment