Ketika Makam Attaturk menjadi Pembeda Jokowi dan SBY
Tujuh tahun sebelum Presiden Jokowi bertandang ke Turki, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah berkunjung ke sana. Keduanya sama-sama bertemu Recep Tayyip Erdogan sebagai pemimpin Turki. Perbedaan dua presiden tersebut hanya pada makam Kemal Attaturk.
Juni 2010. Presiden SBY bisa dikatakan mengadakan kunjungan istimewa ke Turki. Dikatakan demikian karena itulah kali pertama setelah 25 tahun, seorang Presiden Republik Indonesia menyambangi Turki.
"Setelah menghadiri pertemuan G-20 di Toronto, saya dan delegasi akan melanjutkan kunjungan ke Turki. Menurut catatan, setelah 25 tahun presiden Indonesia tidak berkunjung ke Turki, atas undangan Presiden Turki, kami bisa berkunjung," kata Presiden SBY di Ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (24/6/2010), sebelum bertolak menuju Toronto untuk mengikuti KTT ke-4 G-20 seperti dilansir Kompas.
Selama berada di Turki, SBY dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dan menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman.
Selain itu, Kepala Negara juga akan bertemu dengan kalangan bisnis di Istanbul.
"Semata-mata untuk membangun kesempatan baru di bidang kerja sama usaha antara Turki dan Indonesia," ujar Presiden.
SBY berada di Istanbul selama dua hari. Di sana, Presiden menghadiri Forum Investasi dan Perdagangan Turki-Indonesia. Kemudian mengunjungi Topkapi Palace, Ayasofya Museum, dan Masjid Sultanahmet atau dikenal juga dengan Masjid Biru (Blue Mosque).
Topkapi Palace adalah museum yang menyimpan peninggalan sejarah Islam. Di sini ada pedang yang diyakini pernah digunakan Nabi Muhammad saw, ada pula pedang Utsman dan Ali bin Abi Thalib. Lalu tongkat Nabi Musa, yang lebih mirip ranting pohon.
Malam hari sebelum meninggalkan Turki, Presiden SBY dan Ibu Ani menghadiri jamuan malam informal bersama Presiden Turki Abdullah Gul dan Hayrunnisa Gul. Jamuan berlangsung di Istana Dolmabache.
Dari berbagai media yang mengabarkan kunjungan tersebut, tak satupun ditemukan informasi tentang kunjungan SBY ke makam Kemal Attaturk meski orang nomor satu di Indonesia itu juga singgah di Ankara, tempat kuburan Attaturk berada. Saat di search melalui google, berita soal tersebut nihil. Saya sungguh berharap SBY pernah berkunjung juga ke makam tersebut, namun luput dari pemberitaan sehingga membuat saya tak menemukan satu jua informasinya.
Setelah empat hari tiga malam melakukan kunjungan kenegaraan di Ankara maupun Istanbul, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani meninggalkan Turki melalui Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Kamis 1 Juli 2010.
Juli 2017. Presiden Jokowi melawat ke Turki dan menyempatkan datang ke persemayaman Presiden Pertama Turki Kemal Ataturk di Anitkabir atau yang lebih dikenal sebagai Mausoleum Ataturk.
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Kompleks Mausoleum Ataturk di Ankara, Kamis (6/7), pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Presiden Jokowi dikawal oleh pasukan terbaik Turki dalam prosesi peletakan bunga di makam Bapak Pendiri Turki tersebut. Demikian diberitakan Republika.
Mengapa SBY tak menyempatkan berkunjung ke makam Attaturk? Padahal sosok tersebut dinisbatkan sebagai Pendiri Republik Turki dan kala itu merupakan kunjungan istimewa setelah 25 tahun tak ada Presiden Indonesia yang datang ke Turki? Adakah pertimbangan khusus? Sekali lagi saya tegaskan: semoga SBY mendatanginya namun tak ada media yang memberitakannya.
Lalu mengapa Jokowi menyempatkan hadir ke makam Attaturk meski waktu kunjungannya lebih singkat dari SBY? Apa urgensinya? Adakah alasan khusus pula?
Sederet tanya itu akhirnya mengapung. Boleh jadi terlalu berlebihan dan prematur jika kita menyimpulkan bahwa fakta tersebut menunjukkan kemana Jokowi berpihak. Namun, di saat yang sama, kita pun tak bisa melarang jika akhirnya publik bertanya: Apakah Attaturk yang mendapat julukan Bapak Sekuler Turki, salah satu sumber inspirasi Jokowi dalam mengelola negara?
Semoga jawabannya "Tidak".
Wallahua'lam bishshowab.
Erwyn Kurniawan
Pemimpin Redaksi Wajada
Post a Comment