Mbah Goto, Manusia Tertua Di Dunia yang Wafat dan Minta Dimakamkan secara Kristen

Manusia tertua di dunia itu akhirnya meninggal dunia. Sodimejo alias Mbah Gotho, warga Dusun Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, yang diklaim sebagai manusia paling tua di dunia, wafat di rumahnya pada Ahad, 30 April 2017. Salah satu pesannya minta dimakamkan secara Kristen.Suryanto, cucu Mbah Gotho dari istri keempatnya, mengungkapkan, kakeknya meninggalkan beberapa pesan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Di antaranya:

1. Dimakamkan dengan tata cara KristenMbah Gotho menyampaikan keinginannya dimakamkan dengan tata cara Kristen, meski sejumlah keluarganya beragama Islam. "Sebelum meninggal, Simbah berpesan agar dimakamkan dengan tata cara agama Kristen," kata dia.

Mbah Gotho bahkan telah menyiapkan seperangkat pakaian dan juga sepatu untuk dipakai saat meninggal. Bahkan, dia juga telah membeli kayu untuk peti matinya. Namun kayu yang dipesan itu belum sempat dibuat peti, sehingga peti yang digunakan bukan dari kayu yang disiapkan.

2. Nisannya langsung dipasangSebelum meninggal, Mbah Gotho berwasiat agar nisan atas namanya yang sudah dipesan sejak 1992 langsung dipasang di atas makamnya. Padahal, biasanya nisan baru dipasang pada 1000 hari kematiannya. 

Suryanto mengatakan, Mbah Gotho, memesan nisan itu setelah anak kedua dari istri keempatnya, atau ibu Suryanto, Sukirah, meninggal di usia 60 tahun.

Mbah Goto diperkirakan berusia 146 tahun. Dalam kartu identitasnya tertulis tanggal lahir Mbah Gotho 31 Desember 1870. Namun, kepastian umur Mbah Gotho hingga kini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. 

“Akta kelahiran tertua di sini tahun 1950-an,” kata Kepala Seksi Sistem Teknologi Informasi Disdukcapil Sragen, Dani Wahyu Setiawan seperti diberitakan Tempo. Menurutnya,  Disdukcapil sudah berpindah kantor sebanyak tiga kali. Jika memang ada arsip peninggalan Belanda, arsip tersebut diduga tercecer atau hilang saat proses perpindahan kantor. (Kur/Wajada)