Fakta! Ajak Jamaah Pilih Gubernur Muslim, Pengurus DKM Al 'Atiq: Demi Allah, Pembawa Acara Tidak Tahu Ada Djarot
Masjid Al 'Atiq Kampung Melayu, tebet, Jakarta Selatan yang didatangi Djarot secara diam-diam untuk melaksanakan sholat Jumat |
Pelintiran berita penolakan kedatangan Djarot Syaiful Hidayat ke Masjid Al ‘Atiq masih saja terjadi. Selain soal kata “usir” yang tak pernah terlontar dari mulut jamaah, juga tentang peringatan dari pembawa acara sebelum Sholat Jumat dilakukan yang memperingatkan umat Islam untuk tidak memilih pemimpin non muislim dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Informasi itu menurut berbagai situs berita, ditujukan kepada Djarot yang ada di dalam masjid. Padahal, faktanya tidak demikian.
Menurut pengurus DKM Masjid Al ‘Atiq Andhika Irhamy, setiap pekan pembawa acara memang menyampaikan kepada jamaah Sholat Jum’at terkait larangan memilih pemimpin non muslim seperti yang terdapat dalam Surah Al Maidah ayat 51. Bahkan secara tegas disampaikan bahwa siapapun yang melanggar perintah Allah swt tersebut, maka bisa disebut munafik.
“Itu rutin diinformasikan pembawa acara sebelum khatib naik mimbar,” ujar Andhika yang menjadi salah satu guru dan imam masjid tertua di Jakarta tersebut.
Andhika melanjutkan, pembawa acara sama sekali tidak mengetahui keberadaan Djarot di dalam masjid. Tidak ada satu pun yang memberitahu kepada pembawa acara soal kehadiran Djarot.
“Jadi ga ada hubungannya dengan Djarot. Demi Allah, pembawa acara yang kebetulan paman saya sama sekali tidak tahu,” kata Andhika lagi.
Terkait berita yang mengabarkan bahwa himbauan untuk memilih pemimpin muslim karena ada Djarot, menurut Andhika sama sekali tidak benar.
“Itu bohong dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” pungkas Andhika.
Djarot Syaiful Hidayat dan timnya datang ke Masjid Al Atiq, Kampung Melayu Besar, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4) secara diam-diam. Akibatnya, wilayah yang dikenal basis ulama tersebut menolak kehadirannya.
Post a Comment