Kisah Raja Salman dan Habib Rizieq yang Tak Terungkap
Ramai publik membicarakan jabat tangan antara Gubernur DKI Jakarta berstatus Terdakwa Penistaan Agama Basuki Tjahaja Purnama dengan Raja Salman. Di saat yang sama diopinikan Habib Rizieq Shihab terpinggirkan dan seolah-olah tak dianggap oleh Raja Salman. Padahal ada satu hal menarik soal "keterkaitan" Sang Raja dan Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu.
Di Riyadh, Arab Saudi ada sebuah kampus bernama King Saud University yang menjadi salah satu kampus terbaik di sana. Tak cuma bereputasi bagus, universita ini juga almamater bagi sejumlah anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Habib Rizieq pernah mencicipi kuliah di King Saud University dengan mengambil Jurusan Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul). Habib Rizieq dapat kuliah di sana karena mendapat beasiswa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) saat ia baru belajar setahun di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) pada 1983.
Empat tahun lamanya ia menempuh pendidikan di King Saud University. Pada 1990, Habib Rizieq dinyatakan lulus, lengkap dengan predikat cumlaude.
Habib Rizieq menetap di Arab Saudi selama tujuh sampai delapan tahun. Setelah lulus dia tak langsung pulang ke Tanah Air, tapi mengajar di Riyadh. Pria kelahiran 24 Agustus 1965 itu baru kembali ke Indonesia pada 1992. Diketahui, dia juga pernah kuliah untuk mengambil S-2 dan S-3 di Universitas Antar-Bangsa Malaysia.
Di masa Habib Rizieq belajar dan mengajar, Riyadh dipimpin oleh seorang gubernur bernama Salman yang kini menjadi raja. Jadi, Raja Salman dan Riyadh bukanlah hal baru bagi Habib Rizieq. Dan tak perlu heboh hanya karena bersalaman saat menyambut Sang Raja. (Wyn/Wajada)
Post a Comment