UPDATE AKSI 112: Peserta Aksi 112 Membludak hingga ke Jalan, Penggembosan Gagal Total
Lautan massa telah memenuhi Masjid Istiqlal dalam aksi Bela Islam 112 di Jakarta, Sabtu 11 Februari 2017. Tak hanya di dalam komplek Istiqlal, daerah sekitarnya juga disemuti massa berpakaian putih seperti halte Juanda, Gambir, bahkan area Patung Kuda.
Ucapan takbir, dzikir, dan teriakan tuntutan agar penghina agama ditangkap bersahut-sahutan di kawasan tersebut. Seruan mereka pun diekspresikan dalam bentuk spanduk.
“Kami Remaja Kampung Blanak, Sudah berhenti Tawuran. Tapi Kami Siap Membela Ulama yang Dizolimi Sampai Mati!" Tulisan tersebut terpampang pada spanduk berwarna putih, yang diikat di Halte Busway Juanda. Huruf dalam spanduk itu diwarnai hitam dan merah.
Di jembatan penyeberangan Halte Juanda, terpasang juga beberapa spanduk. Salah satunya spanduk berukuran 3x1 meter bertuliskan "Lakum Dinukum Waliyadin. Kami Pelajar Pembela Agama. Darah Kami Siap Mengalir di Jakarta." Di sebelahnya, terpasang spanduk dari sebuah jamaah masjid yang siap membela ulama.
Di lokasi lain, di sekitar Gambir terpasang spanduk besar mengatasnamakan Kokam, atau Komando Kawal AlMaidah. "Hanya Orang Beriman yang Bisa Taat Perintah Alquran Pilih Pemimpin Muslim." Spanduk lain dari Kokam berbunyi "Berhentikan dan Tahan Ahok Penista Alquran dan Ulama."
Di halaman komplek Istiqlal, sebuah spanduk dipangku oleh beberapa orang mengatasnamakan Maisus, Majelis Silaturrohim Ulama' Sampang Madura. Isi pesannya: "Haram Memilih Pemimpin Kafir, Wajib Memilih Pemimpin Muslim."
Dari cerita meriahnya spanduk yang menghiasi aksi 112, terselip cerita sedih dari rombongan Lampung. Sebuah spanduk bertuliskan "Haram Memlih Pemimpin Kafir" disita oleh polisi yang sempat mencegat bus mereka.
Tetapi spanduk boleh saja disita, selama mereka masih mampu menyampaikan dakwah dengan berbagai media, akan tetap mereka serukan.
Membludaknya umat Islam dalam Aksi 112 ini diluar dugaan banyak pihak karena persiapan yang singkat akibat perubahan lokasi acara dan adanya upaya-upaya penggembosan dari beberapa pihak.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo beberapa kali mengingatkan agar tidak ada aksi dan tidak boleh pesertanya meluber ke luar masjid. Di sisi lain juga ada usaha penghadangan bis yang membawa peserta di beberapa daerah.Dan semuanya gagal total.
Post a Comment