Membakar, Merobek dan Kencingi Al Quran, Wanita Ini Menanti Azab Allah
Dengan tatapan dingin, wanita muda itu menunjukkan sebuah buku bersampul biru, berukuran lebih besar dari buku saku. Rupanya itu adalah Al-Qur'an. Berlatar bendera Slovakia di dalam kawasan bersemak - seperti hutan, wanita itu perlahan merobek-robek lembaran kitab suci milik umat Islam.
Sebuah kalimat terlontar dari mulutnya. Pernyataan perang terhadap umat muslim yang ia sebut parasit dan mesti dimusnahkan. Sambil berjongkok di atas tanah bersalju, wanita berbaju hitam dan bersayl putih itu asyik menyobek kertas dengan tulisan Arab.
Kemudian adegan lebih menjijikkan lagi terjadi. Wanita itu menurunkan celananya dan kemudian mengencingi Al-Qur'an. Di hadapan kamera ia tak canggung melakukan itu.
Lantas sobekan-sobekan Al-Qur'an yang terserak di tanah ia pungut, dan ia siramkan bensin ke atasnya, lantas ia sulutkan api.
"Aku akan memburu kalian semua, satu langkah demi langkah. Tidak peduli apakah ia wanita, anak-anak atau siapa saja yang bertemu dengan saya di jalan," kecamnya kepada umat muslim yang tinggal di negaranya. Tatapan mata wanita itu terlihat bengis.
"Aku tidak peduli tentang keluhan pidana. Hal itu tidak akan menghentikanku. Aku punya pesan untuk semua orang, termasuk polisi, tidak ada yang bisa menghentikanku."
Aksi wanita yang tidak diketahui namanya itu kemudian viral. Videonya menjadi bahan pembicaraan warga Slovakia. Kepolisian mengaku telah mendapat banyak laporan atas kelakuan wanita misterius tersebut. Penyelidikan dilakukan. Ada laporan masuk yang mengatakan wanita itu telah kabur ke Finlandia.
Islam telah menjadi agama terlarang di Slovakia dalam undang-undangan rancangan baru yang disetujui oleh mayoritas dua per tiga anggota di parlemen. Seperti dilansir dari The Independent, Selasa (6/12), undang-undang tersebut diajukan oleh Partai Nasional Slovakia (SNS) dan memiliki dukungan dari kedua belah pihak yang berkuasa maupun oposisi di parlemen.
Terdata sebanyak dua ribu muslim dari 5,4 juta warga di Slovakia. Dan tak ada masjid di negara itu. Pada Mei tahun lalu, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengatakan Islam tidak memiliki tempat di negara tersebut. Sebab, mayoritas penduduk Slovakia sebanyak 62 persen memeluk agama Katolik Roma. (Alv/Wajada)
Post a Comment