Sebut Ada Kelompok Berisik, Apakah Aksi Bela Islam 212 yang Dimaksud Yenny Wahid?
Direktur Wahid Institute Yenny Wahid menyebut ada kelompok yang saat ini memancing keributan di publik menggunakan isu agama. Mereka adalah kelompok minoritas dan bukan wakil dari umat Islam di Indonesia. Bahkan Yenny tanpa ragu memberi istilah sebagai kelompok berisik.
"Mereka adalah kelompok kecil, kelompok minoritas. Tapi memang berisik, jadi kuatnya karena berisik saja. Tapi tidak didukung oleh kelompok mayoritas muslim," kata Yenny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, saat membawakan pidato singkat pada acara perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 MPR-DPR-DPD RI, Jumat (27/1) sebagaimana diberitakan Kompas.com
Yenny menambahkan, mayoritas umat Islam memiliki toleransi tinggi terhadap umat agama lain dan memberikan kebebasan untuk menjalankan ibadahnya. Mereka juga memiliki toleransi terhadap keberagaman.
[
Janji kemerekaan, janji kedaulatan, janji kemakmuran dan janji keadilan, ujarnya, tak hanya diberikan kepada satu mayoritas namun kepada seluruh bangsa Indonesia.
"Dan janji generasi kita adalah membawa keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Itu tidak bisa dicapai tanpa adanya persatuan," ucap putri (Alm) Abdurrahman Wahid itu.
Seluruh komponen bangsa, kata Yenny, sama dan setara di mata hukum dan konstitusi.
"Kalau ada yang mengganggu, kami semua dari Nahdatul Ulama siap untuk tetap mengawal keutuhan negara kita. Membantu mereka-mereka yang didiskriminasi," tuturnya.
Siapakah yang Yenny Wahid maksud? Pernyataan itu tampaknya ditujukan kepada umat Islam yang sedang dan terus berjuang menuntut keadilan atas kasus penistaan Ahok. Dan itu artinya Yenny menuding Aksi Bela Islam 411 dan 212 sebagai kelompok berisik.
Benarkah Mba Yenny? Semoga dugaan kita salah. (Zandi/WJ)
Post a Comment